Sunday, 18 January 2009
GAZA
Hamas dengan tegas menolak gencatan sepihak yang akan diusulkan Israel.Tel Aviv ingin Hamas menghentikan serangan tapi pasukannya tetap di Gaza. Pejabat Hamas Osama Hemdan kemarin mengatakan bahwa kelompok itu akan terus berjuang meskipun Israel memerintahkan gencatan senjata sepihak di Gaza.
”Gencatan senjata secara sepihak ini diduga tidak disertai penarikan militer Israel,”kata Hemdan, perwakilan Hamas di Lebanon. ”Selama militer Israel masih berada di Gaza,perlawanan dan konfrontasi akan terus berlangsung,”katanya.
Hemdan mengatakan, usulan negara Yahudi itu untuk melakukan gencatan senjata secara sepihak, yang akan diambil putusannya dalam sidang kabinet keamanan Sabtu malam, merupakan upaya untuk menyimpangkan rencana Mesir bagi gencatan senjata timbal balik.
”Jika mereka menuntut mengenai gencatan senjata sepihak ini, hal itu berarti mereka tidak ingin prakarsa Mesir yang berperingkat regional dan internasional berhasil,” kata Hemdan. Perundingan-perundingan dilanjutkan di Kairo pada Jumat (16/1) antara perantara Mesir dan para pejabat Hamas.
”Posisi kami tidak berubah sejak Rabu,”kata Hemdan. ”Kami akan mendengar apakah ada sesuatu yang baru dari pihak Mesir,namun kami tidak akan mulai membahas apapun lagi dari satu sudut,”imbuhnya. Berdasarkan syarat-syarat gencatan senjata yang diusulkan, menurut salah satu pejabat Israel yang enggan menyebutkan nama,pasukan Israel masih akan berada di dalam wilayah tersebut selama jangka waktu yang tak ditentukan.
Sumber rahasia tersebut mengatakan,usulan itu muncul setelah ditandatanganinya memorandum di Washington dan perkembangan penting yang dibuat di Kairo,Mesir. Sementara itu, kabinet Israel malam ini rencananya akan mengadakan pertemuan untuk membahas rencana gencatan senjata.
Sumber pejabat Israel mengatakan, pemerintahan Perdana Menteri Ehud Olmert kemungkinan akan mendeklarasikan pemberhentian serangan. ”Putusan gencatan senjata ini akan dilakukan tanpa terjalin kesepakatan dengan Hamas maupun pihak lain,” kata pejabat yang tidak sebutkan namanya.
Sumber pejabat Israel tersebut mengungkapkan, perundingan yang dimediasi Mesir, tidak menunjukkan kemajuan apapun. Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Kimoon kemarin menyerukan bagi terwujudnya gencatan senjata di Gaza. ”Kedua pihak harus menghentikan pertempuran sekarang juga,” kata Ban saat berpidato di depan parlemen Lebanon.
”Kami tak bisa menunggu semua rincian, mekanisme, untuk menentukan perundingan dan perjanjian. Padahal, rakyat sipil terus dicekam traumatis, terluka, atau bahkan tewas. Kami menuntut segera adanya gencatan senjata,”tegasnya. Dia juga menuturkan, kekerasan di wilayah Palestina tersebut tak pernah terjadi dalam sejarah.
”Tingkat kekerasan di Gaza tak pernah terjadi sebelumnya selama beberapa dekade belakangan ini, ”katanya. Sebelumnya, Ban juga mengadakan pembicaraan terpisah dengan Presiden Michel Sleiman, Perdana Menteri Fuad Siniora, dan Ketua Parlemen Nabih Berri.
Dia juga akan berkunjung ke selatan negara itu untuk bertemu dengan para pengawal perdamaian dari pasukan interim PBB di Lebanon.Hari ini, dijadwalkan, dia menuju ke Suriah, kemudian dilanjutkan ke Kuwait untuk menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) Liga Arab, Senin,besok.
Israel Lampaui Batas
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kecewa dengan Dewan Keamanan (DK) PBB yang lambat dalam mengambil putusan untuk mengeluarkan resolusi Nomor 1860 yang menyerukan terjadinya gencatan senjata di Palestina. Terlebih lagi, menurut Presiden, setelah resolusi itu dikeluarkan, Israel belum juga menghentikan serangannya ke Palestina.
Presiden menegaskan, apa yang terjadi di Palestina saat ini sudah melampaui batas dan merupakan sebuah tragedi yang tidak mungkin dibiarkan umat manusia sedunia. ”Oleh karena itu, pemerintah Indonesia sejak awal bukan hanya saja mengutuk dan mengecam serangan Israel, tapi kami telah dan terus dan akan terus bekerja dan berbuat (menyerukan gencatan senjata),”ujar Presiden SBY dalam sambutannya pada Milad ke-8 Baznas di Gedung Bidakara Jakarta.
Serang Sekolah PBB Lagi
Tak peduli apa kata dunia, militer Israel terus melancarkan serangan ke Gaza.Pejabat kesehatan Palestina mengatakan, gempuran tank Israel telah menewaskan dua orang di sebuah sekolah PBB.Hal itu dibenarkan Adnan Abu Hasna, Juru Bicara Badan Pekerja dan Bantuan PBB.
Adnan mengatakan, dua siswa bersaudara tewas dan 14 lainnya luka-luka, termasuk ibu dari anak-anak itu, ketika tank-tank Israel menembaki satu sekolah yang dikelola UNRWA di kota utara Beit Lahiya. ”Israel harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi,” kata Abu Hasna kepada Reuters.
Sekitar 45.000 penduduk Gaza telah meninggalkan zona-zona pertempuran dan berlindung di sekolah sekolah yang dikelola PBB di wilayah itu. Sementara pengeboman Israel menewaskan 42 orang yang mengungsi di sekolah PBB itu pada 6 Januari. Satu kompleks UNRWA juga dihantam bom dua kali pada Kamis lalu dan tiga stafnya terluka.
Moaiya Hassanain, petugas medis mengatakan, seorang wanita dan anak lakilaki tewas akibat serangan Israel di Beit Lahiya, bagian utara Jalur Gaza tersebut. Saat itu juga,dia mengatakan 25 orang lainnya mengalami luka-luka.
(AFP/Rtr/BBC/CNN/ andika hendra m/ rarasati syarief Koran SINDO )
Read Full Post »